Difference between revisions of "Industri Otomotif Sumbang 1016 Persen Ke PDB"
Neckhubcap72 (talk | contribs) (Created page with "Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 dipastikan dibanjiri produk anyar berteknologi canggih seperti mesin hibrida, plug in hybrid, hingga teknologi te...") |
m |
||
Line 1: | Line 1: | ||
− | + | Daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi sejumlah perusahaan otomotif global meningkat. Saat ini industri otomotif nasional di ramaikan oleh 53 merk mobil dan motor, dan menduduki peringkat 15 dunia dalam total penjualan domestik berkat peningkatan GDP per kapita yang positif. Produksi dalam industri pertambangan dan manufaktur turun 1,8 persen pada Januari dari bulan sebelumnya karena permintaan turun untuk semikonduktor dan mobil. Misalnya Indonesia belum mampu memproduksi mesin-mesin berat.<br /><br /><br />Dalam seminar tersebut, beliau juga menyatakan bahwa dalam persaingan dengan negara-negara ASEAN terutama dengan Thailand, Indonesia memiliki keunggulan pada jenis kendaraan seperti MPV, truck, pick-up. Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat mendukung visi dari pemerintah dalam mendorong Indonesia sebagai penyedia industri otomotif nomor satu di Asia Tenggara.<br />Padahal tidak selalu bahasa dan sistem nilai masing-masing orang itu sama, sedangkan industri menuntut orang bekerja seperti robot, dengan sikap yang sama, ketrampilan yang standard, metoda, bahan dan alat yang standard, sasaran dan jadwal waktu yang direncanakan dsb.Mindset industri harus disiapkan bersamaan dengan set up perusahaan, penyiapan produk dan fasilitas produksinya.<br /><br />TMMIN pun menjadi satu-satunya produsen kendaraan yang meraih penghargaan Primaniyarta 2016, sebuah penghargaan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia karena dinilai sebagai Eksportir Berkinerja. Upaya itu, misalnya pemberian tax holiday dan tax allowance bagi investasi baru atau ekspansi bagi industri yang memproduksi komponen maupun merakit kendaraan LCEV.<br />Untuk itu, Victoria mengharapkan supaya pengembangan UKM komponen otomotif perkampungan industri kecil Pulo Gadung dapat diwujudkan dalam rangkap pengembangan industri otomotif Indonesia berkelanjutan. Tantangan-tantangan tersebut harus segera diatasi oleh pemerintah dan para pelaku industry otomotif sebab sektor otomotif menjadi penyumbang ekspor terbesar ketiga di dalam negeri.<br />Hal ini sesuai implementasi Making Indonesia 4.0, karena sektor industri otomotif juga dinilai sudah dalam struktur industrinya. Acara yang dihadiri Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Br Simanungkalit, menghadirkan pembicara dari unsur Kemenprin, Diskop dan Perindustrian DKI Jakarta, anggota Gaikindo, pelaku IKM-KUKM Kawasan Industri Pulogadung, serta unsur Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) bidang otomotif.<br /><br />Selain itu melalui penyelenggaraan GIAC bersama dengan pameran GIIAS 2017 yang berlangsung selama 11 hari dapat memberikan informasi terkini mengenai pengembangan teknologi di pasar dan sektor otomotif Indonesia. Harus disadari bahwa persoalan efisiensi adalah salah satu ukuran pokok yang dapat digunakan untuk memahami mengapa produk-produk otomotif Indonesia masih kurang kompetitif di pasar dunia.<br />Sementara itu Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat memproyeksikan dapat mengekspor pupuk Urea, Amoniak dan NPK hingga akhir 2018 dengan nilai Rp8,31 trilliun. Meski begitu, tahun 2014 dan 2015 mencatat tren pelambatan penjualan mobil yang disebabkan oleh factor eksternal seperti meningkatnya biaya down payment (DP), pencabutan subsidi bahan bakar, dan inflasi yang seringkali melemahkan kepercayaan konsumen terhadap pasar otomotif.<br />Kendati begitu, perusahaan-perusahaan manufaktur mobil dari Jepang tetap menjadi para pemain dominan dalam industri manufaktur mobil Indonesia, terutama merek Toyota. Bahkan menurut laporan World Bank tahun 2017, Indonesia mampu menempati peringkat tertinggi di Asean untuk kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi dunia dengan kontribusi 20.5%. Adanya tantangan-tantangan di atas harus segera dibahas lebih lanjut agar Indonesia dapat mencapai potensinya secara penuh di era ekonomi digital saat ini.<br />Airlangga merinci, hingga akhir sektor industri logam dasar tumbuh 7,5 persen, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional naik 7,38 persen, industri makanan dan minuman 7,19 persen, serta industri mesin dan perlengkapan meningkat 6,72 persen. Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Ia mengemukakan hal tersebut tentunya mengisyaratkan Indonesia adalah tujuan investasi yang tepat bagi sektor otomotif dan menjadi momentum yang tepat untuk mendorong pengembangan sektor industri otomotif lebih maju lagi.<br /><br /><br /><br /><br /> |
Latest revision as of 15:29, 4 July 2020
Daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi sejumlah perusahaan otomotif global meningkat. Saat ini industri otomotif nasional di ramaikan oleh 53 merk mobil dan motor, dan menduduki peringkat 15 dunia dalam total penjualan domestik berkat peningkatan GDP per kapita yang positif. Produksi dalam industri pertambangan dan manufaktur turun 1,8 persen pada Januari dari bulan sebelumnya karena permintaan turun untuk semikonduktor dan mobil. Misalnya Indonesia belum mampu memproduksi mesin-mesin berat.
Dalam seminar tersebut, beliau juga menyatakan bahwa dalam persaingan dengan negara-negara ASEAN terutama dengan Thailand, Indonesia memiliki keunggulan pada jenis kendaraan seperti MPV, truck, pick-up. Selain itu, hal ini juga diharapkan dapat mendukung visi dari pemerintah dalam mendorong Indonesia sebagai penyedia industri otomotif nomor satu di Asia Tenggara.
Padahal tidak selalu bahasa dan sistem nilai masing-masing orang itu sama, sedangkan industri menuntut orang bekerja seperti robot, dengan sikap yang sama, ketrampilan yang standard, metoda, bahan dan alat yang standard, sasaran dan jadwal waktu yang direncanakan dsb.Mindset industri harus disiapkan bersamaan dengan set up perusahaan, penyiapan produk dan fasilitas produksinya.
TMMIN pun menjadi satu-satunya produsen kendaraan yang meraih penghargaan Primaniyarta 2016, sebuah penghargaan dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia karena dinilai sebagai Eksportir Berkinerja. Upaya itu, misalnya pemberian tax holiday dan tax allowance bagi investasi baru atau ekspansi bagi industri yang memproduksi komponen maupun merakit kendaraan LCEV.
Untuk itu, Victoria mengharapkan supaya pengembangan UKM komponen otomotif perkampungan industri kecil Pulo Gadung dapat diwujudkan dalam rangkap pengembangan industri otomotif Indonesia berkelanjutan. Tantangan-tantangan tersebut harus segera diatasi oleh pemerintah dan para pelaku industry otomotif sebab sektor otomotif menjadi penyumbang ekspor terbesar ketiga di dalam negeri.
Hal ini sesuai implementasi Making Indonesia 4.0, karena sektor industri otomotif juga dinilai sudah dalam struktur industrinya. Acara yang dihadiri Deputi Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Br Simanungkalit, menghadirkan pembicara dari unsur Kemenprin, Diskop dan Perindustrian DKI Jakarta, anggota Gaikindo, pelaku IKM-KUKM Kawasan Industri Pulogadung, serta unsur Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) bidang otomotif.
Selain itu melalui penyelenggaraan GIAC bersama dengan pameran GIIAS 2017 yang berlangsung selama 11 hari dapat memberikan informasi terkini mengenai pengembangan teknologi di pasar dan sektor otomotif Indonesia. Harus disadari bahwa persoalan efisiensi adalah salah satu ukuran pokok yang dapat digunakan untuk memahami mengapa produk-produk otomotif Indonesia masih kurang kompetitif di pasar dunia.
Sementara itu Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat memproyeksikan dapat mengekspor pupuk Urea, Amoniak dan NPK hingga akhir 2018 dengan nilai Rp8,31 trilliun. Meski begitu, tahun 2014 dan 2015 mencatat tren pelambatan penjualan mobil yang disebabkan oleh factor eksternal seperti meningkatnya biaya down payment (DP), pencabutan subsidi bahan bakar, dan inflasi yang seringkali melemahkan kepercayaan konsumen terhadap pasar otomotif.
Kendati begitu, perusahaan-perusahaan manufaktur mobil dari Jepang tetap menjadi para pemain dominan dalam industri manufaktur mobil Indonesia, terutama merek Toyota. Bahkan menurut laporan World Bank tahun 2017, Indonesia mampu menempati peringkat tertinggi di Asean untuk kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi dunia dengan kontribusi 20.5%. Adanya tantangan-tantangan di atas harus segera dibahas lebih lanjut agar Indonesia dapat mencapai potensinya secara penuh di era ekonomi digital saat ini.
Airlangga merinci, hingga akhir sektor industri logam dasar tumbuh 7,5 persen, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional naik 7,38 persen, industri makanan dan minuman 7,19 persen, serta industri mesin dan perlengkapan meningkat 6,72 persen. Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri akan meningkat. Ia mengemukakan hal tersebut tentunya mengisyaratkan Indonesia adalah tujuan investasi yang tepat bagi sektor otomotif dan menjadi momentum yang tepat untuk mendorong pengembangan sektor industri otomotif lebih maju lagi.